Sesekali buat judul yang agak sinetron, biar ngebuat orang-orang penasaran.
Eh tapi. Jujur. Pasti banyak yang bertanya-tanya siapa itu Aurum, dan kenapa dia yang dibahas. Aurum itu sendiri adalah unsur kimia ke-79, yang memiliki simbol Au, dan umum dikenal sebagai emas. Yap. Emas.
Tentunya bagi muslim di seluruh dunia sudah tahu tentang larangan penggunaan emas sebagai asesori sehari-hari. Mohon maaf sebelumnya. Di bagian ini bukanlah ranah saya untuk melampirkan hadits mana yang mengutarakan pelarangan tersebut.
Sempat menjadi perdebatan tersendiri di lingkup scientist muslim, pasti ada alasan ilmiah tersendiri mengapa emas dilarang digunakan oleh laki-laki.
Mengacu kepada penelitian Atei G et al (2015) dalam Health, Spirituality and Medical Ethics jurnal, ia menyampaikan adanya penetrasi atom emas ke dalam tubuh laki-laki bagi yang menggunakan emas sebagai asesori sehari-harinya.
Dalam latar belakang penelitiannya pun, ia mengungkapkan bahwa ada pengaruh peningkatan jumlah sel darah putih ketika menggunakan emas sebagai asesori. Ada pula penelitian yang mengatakan bahwa jumlah sel darah putih pada darah laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan pada darah perempuan sehingga akan ada dampak negatif bagi laki-laki yang menggunakan emas. Salah satunya adalah gangguan keseimbangan jumlah sel darah putih dan sel darah merah pada darah laki-laki pengguna asesori emas.
Hal itu pun menimbulkan pertanyaan baru, yaitu mengapa perempuan boleh menggunakan emas sedangkan laki-laki tidak.
Penelitian yang dilakukan oleh Malekzadeh (1995) mengungkapkan bahwa adanya pancaran sinar dari emas yang kemudian terpenetrasi melewati kulit dan mempengaruhi sel darah. Faktor yang membedakan pengaruh antara laki-laki dan perempuan adalah jumlah lapisan lemak antara kulit dengan daging pada laki-laki jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pada perempuan. Hal tersebut pun dibuktikan oleh penelitian Tarulli AW et al (2007) yang mengatakan bahwa jumlah lemak kulit pada perempuan lebih tinggi daripada kulit laki-laki.
Ya, mungkin sebetulnya masih banyak alasan lain mengapa emas sebetulnya dilarang digunakan oleh laki-laki, sehingga sampai saat ini pun topik ini masih sering cukup dibahas di komunitas peneliti muslim. Pun bagi saya pribadi, itu menjadi alasan tidak menggunakan emas di jari saya. Saya cenderung memilih perak sebagai asesori yang saya gunakan sehari-hari.
References :
Atei Gh, Rezaei F, Abolfazli MK. 2015. Why is gold forbidden for men in Islam? An original study. Health, Spirituality and Medical Ethics. 2(1):11-14.
Malekzadeh SM. 1995. Gold measured in human biological fluids. Journal of Mazandaran University of Medical Sciences. 5(10):74-80.
Tarulli AW, Chin AB, Lee KS, Rutkove SB. 2007. Impact of skin-subcutaneous fat layer thickness on electrical impedance myography measurements: an initial assessment. Clin Neurophysiol. 118(11): 2393-2397.
Comments